Advanced Tech Lab for Global Health: Inisiasi UGM mewujudkan ecosystem berbasis Artificial Intelligence

Universitas Gadjah Mada  (UGM) sebagai World Class University memandang adanya urgensi dan potensi masa depan bagi Indonesia untuk menjadi institusi terdepan dalam inovasi dan produk berdampak dan bernilai tinggi bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Urgensi ini tidak terlepas dari adanya dorongan dalam menjadi institusi yang terdepan dalam penelitian, pengembangan dan produk inovasi di bidang kesehatan global yaitu vaksin, diagnosis, dan pendekatan terdepan dalam dunia Kesehatan. Dalam mewujudkan kemandirian dan kemampuan pengembangan deep-tech bidang teknologi advanced pendukung dunia Kesehatan dan kontribusi terhadap solusi untuk Sustainable Development Goals (SDGs) dibutuhkan adanya penguasaan data, kolaborasi, open research di bidang Kesehatan, kebutuhan High Skill Talent, dan terwujudnya Data-Driven policy dan evidence-based policy bagi Kesehatan Indonesia dan dunia.

Dr. Mardhani Riasetiawan, dosen dan peneliti di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM (Ketua Lab Riset Sistem Komputer dan Jaringan) yang juga memimpin pengembangan Advanced Technology Lab for Global Health UGM, dan ketua Tim Task Force Transformasi Digital UGM menyampaikan inisiasi dan pengembangan model ecosystem berbasis Artificial Intelligence untuk mendukung produksi high impact dan value dari riset dan pengembangan bidang Kesehatan dan related. Berkesempatan menjadi salah satu Invited Speaker, Dr  Mardhani menyampaikan presentasi pada international NVAITC Symposium 2023 yang diadakan pada 23-24 Februari 2023 di Republic Polytechnic Singapore. Agenda ini merupakan kolaborasi antara NVIDIA sebagai perusahaan teknologi dunia, industri dan akademisi.

“Urgensi, potensi dan tantangan ini dihadapkan secara langsung dengan isu kesehatan global yang mendorong Universitas Gadjah Mada untuk mengusulkan Future Global Health Architecture. Arsitektur ini digunakan untuk menyiapkan Indonesia dan dunia lebih siap dengan kondisi yang penuh ketidakpastian di masa depan terutama dari akibat adanya isu kesehatan global. Future Global Health Architecture diambil karena best practices, pengetahuan, penelitian dan pengembangan serta inovasi yang saat ini berjalan memiliki profil yang kuat untuk didorong menjadi solusi bagi dunia. Fasilitas future advanced lab diperlukan dalam mendukung penyediaan dan pemanfaatan optimal fasilitas accredited laboratorium, advanced technology, berikut sumber daya manusia yang handal dalam mewujudkan kesehatan global. Langkah dan strategi tersebut kedepannya akan didukung oleh ekosistem yang saat ini sudah dimiliki maupun yang akan dikembangkan oleh UGM, diantaranya Internet of Things (IoT), Big Data, Data Analytics, Artificial Intelligence, Blockchain, Augmented Reality (AR), dan Quantum Computing, yang didukung dengan infrastruktur komputasi berkecepatan tinggi (High Performance Computer atau Super Computer),” ungkap Mardhani, Kamis (23/02) saat menjelaskan topik presentasinya yang berjudul “Advanced Tech Labs for Future Global Health, a strategy for AI based Ecosystem Implementation”.