Student: Muhammad Asghar Nazal-16/403701/PPA/05218 | supervised by: Dr. Mardhani Riasetiawan
Cloud computing merupakan teknologi yang menggunakan pusat server sebuah provider yang bersifat virtual dan dapat memberikan pelayanan terhadap penggunaan software, penyimpanan data, jaringan, serta komputasi data. Data security menjadi sangat penting ketika menggunakan cloud computing, salah satu penelitian yang sedang berjalan dan menggunakan teknologi cloud sebagai sarana penyimpanan adalah G-Connect. Salah satu pengembangan yang dilakukan projek G-Connect adalah mengenai keamanan pada data, terutama dalam masalah verifikasi data yang dikirim. Tanda tangan digital merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk memverifikasi data, salah satu algoritma untuk membuat tanda tangan digital adalah RSA. Pada penelitian sebelumnya, algoritma Keccak dan RSA telah diimplementasikan untuk kebutuhan verifikasi data. Namun setelah dilakukan studi literatur mengenai algoritma lainnya yang dapat membuat tanda tangan digital, ditemukan bahwa terdapat sebuah algoritma yang lebih baik dari RSA dalam segi kecepatan, yaitu Digital Signature Algorithm (DSA).
DSA merupakan salah satu algoritma kunci yang digunakan untuk tanda tangan digital, namun karena DSA masih menggunakan Secure Hash Algorithm (SHA-1) sebagai algoritma untuk hash maka DSA sudah jarang digunakan untuk keperluan keamanan data, sehingga dipilih dan digunakan algoritma Keccak sebagai pengganti algoritma hash pada DSA. Algoritma Keccak merupakan pemenang kompetisi yang diselenggarakan oleh NIST dan telah dijadikan standar untuk algoritme fungsi hash SHA-3 yang baru. Karena permasalahan di atas maka fokus penelitian ini adalah pada bidang keamanan khususnya pada data cloud dengan permasalahan pengamanan data menggunakan algoritma Keccak dan Digital Signature Algorithm (DSA). Hasil dari penelitian ialah terbukti bahwa algoritma Keccak dapat berjalan pada sistem kerja DSA, diperoleh perbandingan waktu eksekusi khususnya dalam segi kecepatan Signing dan Verifying antara DSA dan RSA di mana keduanya menggunakan algoritma Keccak.
Presentasi penelitian ini dapat diakses pada tautan berikut ini.